SOP pemeriksaan OMD (oesophagus maag duodenum)

STANDART OPERATIONAL PROSEDURE (SOP)

INSTALASI RADIOLOGI

RSUP DR.......................................

---------------------------------------------------------------------------------------------------- 

No file : 0001

Tgl terbit : 29 Juli 2011

Halaman` :

Revisi :

Judul : Prosedure pemeriksaan Oesophagus Maag Duodenum (OMD)

1. Pengertian

Yang di maksud pemeriksaan OMD ( oesophagus maag duedonum ) adalah pemeriksaan secara radiologi dari saluran pencernaan dengan media kontras barium.

1. Indikasi:

• Kelainan congenital.
• Radang
• Divertikulum
• Varises
• Ulkus
• Obstruksi
• Tumor / karsinoma
• Corpus alineum

2. Kontra indikasi :

• Alergi terhadap media kontras
• Mempunyai kelainan jantung
• Perforasi
• Keadaan umum pasien buruk.

2. Tujuan

Untuk mengetahui kelainan pada saluran pencernaan guna menegakkan diagnose.

3. Kebijakan

Di laksanakan di ruang lingkup radiologi, terprogram dengan persiapan kecuali kasus cito.

4. Prosedur

• Persiapan pasien

1. Oesophagus : pasien tidak makan 3-4 jam sebelum pemeriksan.
2. Maag : pasien tidak makan 3-4 jam sebelum pemeriksaan
3. Duodenum : sehari sebelum pemeriksaan pasiem makan bubur kecap, jam 21:00 WIB pasien minum dulkolax 1 tablet / 10 kg berat badan , malam sebelum pemeriksaan pasien di lavement.

• Teknik pemeriksaan

1. Oesophagus

Persiapan alat dan bahan

• Gelas 200 cc dan sendok
• Barium sulfat di campur air matang dengan perbandingan 1:1
• Kaset 24X30cm, 35X35cm
• Marker R, L
• Tissue, kain lap.

Dokter radiolog

• Mempersiapkan campuran barium sulpat dengan perbandingan 1:1

Radiographer

• Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien
• Mempersilahkan pasien untuk mengganti baju pemeriksaan.
• Memposisikan pasien berdiri membelakangi tabung menghadap kaset.
• Melakukan pemotretan pada saat pasien meneguk bahan media kontras dengan posisi PA, RAO dan LAO.

Petugas kamar gelap

• Melakukan proses pencucian film

2. Maag

Persiapan pasien

• Gelas 200cc dan sendok
• Baritop / barium sulfat di campur air dengan perbandingan 1:4
• Baros (bubuk CO2)
• Kaset 24X30 cm

Radiolog

• Mempersiapkan campuran barium sulfat dengan perbandingan 1:4

Radiographer

• Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan
• Mempersilahkan pasien memakai baju pemeriksaan
• Melakukan pemotretan awal BNO
• Memberikan satu gelas larutan pada pasien dan di persilahkan meminumnya
• Mempersilahkan pasien berguling-guling agar seluruh lambung terisi larutan.
• Mempersilahkan pasien untuk meminum baros / sprite
• Memposisikan pasien tidur terlentang di atas meja pemeriksaan.
• Melakukan pemotretan posisi AP dan PA
• Melakukan pemotretan AP dan Oblique dengan posisi pasien berdiri.

Petugas kamar gelap

• Memproses / mencuci film di kamar gelap.

3. Duodenum

Persiapan alat dan bahan

• Gelas 200cc dan sendok
• Barium sulfat (BaSo₄) di campur dengan air perbandingan 1:6 sebanyak 2gelas tergantung kemampuan pasien
• Kaset 30X40 cm, dan 35X35
• Marker
• Tissue.

Radiolog

• Mempersiapkan larutan kontras dengan perbandingan 1:6

Radiographer

• Menjelaskan prosedur pemeriksaan pada pasien.
• Mempersilahkan pasien menggunakan baju pemeriksaan.
• Memberikan satu gelas larutan dan di persilahkan meneguknya.
• Melakukan foto duodenum setiap lima belas menit hingga mencapai illium terminal.

Petugas kamar gelap

• Mencuci / memproses film di kamar gelap.

5. Unit terkait

• Instalasi rawat jalan.
• Instalasi rawat inap.
• Radiolog.
• Pekerja radiologi.
• Perawat.
• Pasien.