-

TOLONG DI KASIH JEJAK YA SEBELUM PERGI, MAKASIH

Minggu, 24 Juli 2011

teknik radiografi Benda Asing dalam Mata

Oleh : Dian Martiningrum


Pendahuluan

Pemeriksaan Pendahuluan pada kasus Corpus Alienum di mata meliputi 2 (dua) hal, yaitu:
  1. Memastikan keberadaan Benda Asing di mata
  2. Menentukan letak benda asing di mata dengan tepat
Ketentuan-ketentuan  Pemeriksaan Benda Asing di Mata:
  1. Kepala harus di-immobilisasi dengan head clamp, pada saat proyeksi yang diperlukan dibuat.
  2. IS (intensifying screen) yang digunakan harus benar-benar bersih dari minyak dan kotoran, untuk mencegah terjadinya bayangan yang dapat mengacaukan diagnosa. Film yang digunakan sebaiknya mempunyai speed rendah (fine grain) atau film khusus untuk teknik soft tissue. FFD yang digunakan 100 cm, dan menggunakan fine focus.
  3. Pada kaset yang dipakai untuk pemeriksaan dipasang kawat untuk memetakan letak benda asing, kawat yang dipasang berbentuk silang (cross) dengan titik tengah setinggi pupil (pada saat mata melihat lurus ke depan). Kawat dapat dipasang di atas kaset atau pada pasien (tergantung teknik yang digunakan).
  4. Dilakukan 2 proyeksi pada 1 kaset (side by side).
Untuk tujuan lokalisir benda asing di mata, mata dianggap sebagai benda bulat yang mempunyai diameter maksimum 24 mm.

Memastikan keberadaan benda asing di mata
Dibuat 2 proyeksi lateral (metode Parallax)
            1 proyeksi dengan mata melihat ke atas sejauh mungkin
            1 proyeksi dengan mata melihat ke bawah sejauh mungkin
Bila benda asing berada di bagian anterior bola mata, maka dibuat dengan film dental (metode Vogt-Bone Free).
Mata membuka selebar-lebarnya pada saat dilakukan eksposi.

Memastikan Letak Benda Asing dalam Mata
Ada 2 (dua) cara :
  1. Menentukan letak relatif benda asing terhadap bidang tangensial pusat mata. Pada pemeriksaan ini tidak dipakai alat bantu khusus.
  2. Menentukan kedalaman letak benda asing terhadap bidang tangensial margin anterior cornea mata. Metode yang dipakai :
    1. Metode Point and Cross Localizer
    2. Metode Kacamata (Spectacles Methode)
    3. Metode Cincin Limbal (Limbal Ring Methode)
Metode tambahan yang lain (Ballinger, 1991)
  1. Metode Sweet
  2. Metode Pfeiffer-Comberg
Menentukan Letak Relatif Benda Asing terhadap Bidang Tangensial Pusat Mata
Gambar 2376
Bila benda asing terletak di anterior bidang tangensial pusat mata (eye centre), maka benda asing akan mengikuti pergerakan
mata (bila mata bergerak ke atas/bawah atau ke samping kiri/kanan, maka benda asing akan bergerak sama dengan arah pergerakan mata).
Bila benda asing terletak di posterior bidang tangensial pusat mata (eye centre), maka benda asing akan bergerak berlawanan dengan arah pergerakan bola mata (bila mata bergerak ke atas/bawah atau ke samping kiri/kanan, maka benda asing akan bergerak sebaliknya).
Proyeksi yang dibuat ada 5, yaitu :
Proyeksi Modifikasi Occipito-mental (atau Proyeksi PA Modifikasi Water’s) dengan mata melihat lurus ke depan.
Proyeksi Modifikasi Occipito-mental (atau Proyeksi PA Modifikasi Water’s) dengan mata melirik ke kanan/kiri (menjauhi nasal/adducted), tergantung sisi mana yang diperiksa.
  1. Proyeksi Lateral dengan mata melihat lurus ke depan.
  2. Proyeksi Lateral dengan mata melihat ke atas (cephalad) sejauh mungkin.
  3. Proyeksi Lateral dengan mata melihat melihat ke bawah (caudad) sejauh mungkin.
  4. Metode Tambahan yang Lain (Ballinger, 1991) à Metode Parallax

Menentukan kedalaman letak benda asing terhadap bidang tangensial pusat mata dengan alat khusus
Metode Point and Cross Localizer
Peralatan yang dipakai terdiri dari 2 bagian, yaitu:
-          bagian Metal Point (lead point)
-          bagian Cross Localizer
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan metode ini:
1.     Membuat radiograf pendahuluan memakai kaset yang dilengkapi cross wire
2.     Memasang alat lokalisir
3.     Membuat radiograf dengan lokalisir
4.     Memetakan hasil radiograf
5.     Menentukan kedalaman benda asing (berdasarkan asumsi diameter mata 24 mm)

Metode Kacamata
Ada 4 (empat) langkah yang harus diperhatikan pada pelaksanaan metode ini, yaitu:
  1. Pembuatan Radiograf
  2. Memperkirakan letak permukaan benda asing
  3. Menghitung kedalaman benda asing dengan peralatan pengukur
  4. Memetakan posisi benda asing dengan tepat
  
Metode Limbal Ring
Pada metode ini suatu cincin kawat yang steril dengan diameter 12 mm, dijahit (oleh ahli bedah) pada pertemuan cornea dengan conjunctiva.

Metode Tambahan (Ballinger, 1991)
Metode Sweet
Metode Pfeiffer-Comberg

1 komentar:

  1. Dalam menentukan kedalaman benda asing itu ada metode triangulasi, kenapa gak sekalian di jelasi juga kak sebagai tambahan, 😊

    BalasHapus