-

TOLONG DI KASIH JEJAK YA SEBELUM PERGI, MAKASIH

Selasa, 13 Maret 2012

BODY SECTION RADIOGRAPHY




 1. pengertian
Body Section Radiography (Radiografi Irisan Tubuh) merupakan teknik radiografi khusus menggunakan sinar-X untuk memperlihatkan struktur tubuh yang diperiksa secara lebih jelas dengan mengaburkan bayangan dari struktur yang berada di bawah dan di atas obyek yang akan diperiksa. Body section radiography bukan metode untuk meningkatkan ketajaman dari semua gambaran radiograf. Pada tahun 1962, International Commission on Radiologic Unit and Measurement memberikan istilah tomografi untuk menggambarkan semua tipe dari teknik-teknik body section. Istiah lain yang umum digunakan adalah:
1.      Planigrafi (Zienies des Plantes, Bartelink)
2.      Stratigrafi (Vallebona)
3.      Laminografi
Beberapa hal yang penting dalam tomografi antara lain
, tabung sinar-X, film, dan sebuah penghubung yang dapat berotasi pada sebuah fulcrum yang tetap. Ketika sebuah tabung bergerak pada satu arah, film akan bergerak ke arah yang lainnya. Film ditempatkan pada sebuah tempat dibawah meja pemeriksaan jadi pergerakan film ini tidak akan mengganggu pasien.
Fulcrum merupakan sebuah titik yang tetap pada system ini. Amplitude pergerakan tabung sinar-X diukur dalam satuan derajat (˚), dan disebut sebagai tomographic angle. Bidang yang setinggi fulcrum merupakan bidang yang tetap focus. Sedangkan, bidang di atas atau dibawahnya akan tampak kabur. Manfaat utama dari pergerakan linear ini adalah dapat diterapkan pada sebuah pesawat sinar-X standard dan tidak memerlukan peralatan tambahan yang mahal.

Prinsip Dasar
Radiografi konvensional menghasikan 2 gambar dimensional dari semua struktur tanpa kedalaman obyek diantara tabung sinar-x dan film. Konsekuensinya adalah semua struktur berada pada arah yang tepat pada garis tengah dari film yang saling bertumpuk. Bayangan yang tidak diinginkan dihilangkan dengan cara difusi telah lama dilakukan untuk daerah spesifik dengan dikontrol menggunakan pergerakan pernafasan dan teknik jarak pendek.
Obyektif plane mewakili ketinggian, terjadi melalui pergerakan tabung dan film yang berlawanan. Obyektif plane selalu paralel dengan film.
Terminologi-terminologi dalam tomografi:
1.    Blurring (pengaburan) merupakan distorsi (perubahan bentuk) dari penggambaran obyek yang tidak berada dalam bidang focus.
2.    Fulkrum merupakan titik sumbu (perpotongan) dari arm yang berrotasi.
3.    Focal plane merupakan bidang dari focus maksimal dan mewakili sumbu (fulcrum) dari tabung sinar-X dan film yang berrotasi.
4.    Focal plane level merupakan ketinggian focal plane di atas meja pemeriksaan.
5.    Tomographic angle merupakan amplitude yang dinyatakan dalam satuan derajat.
6.    Exposure angle merupakan sudut dimana berkas sinar-X (Central Ray) bergerak selama eksposi berlangsung.

BLURRING
Tujuan utama dari tomografi adalah untuk mengubah bentuk yang mengganggu persesi kita pada gambaran radiorafi yang khusus. Pada tomografi, istilah “blur” digunakan pada obyek diluar bidang fokal, dan istilah ini tidak digunakan pada ketidaktajaman gambaran inheren (inherent unsharpness) pada tomografi.
Lebar Blur
Lebar blur tergantung pada jarak dimana gambaran sebuah obyek tersebar pada film. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah:
1.    Amplitudo pergerakan tabung
Lebar blur merupakan fungsi linear langsung dari derajat pergerakan tabung. Jika amplitude pergerakan tabung meningkat, maka lebar blur juga akan meningkat.
2.    Jarak dari bidang fokal
Semakin jauh suau obek dari bidang fokal, maka obyek akan semakin blur. Sayangnya, dalam radiologi diagnostic, kita tidak dapat mengendaikan jarak ini. Sementara, hubungan antara anatomi tubuh dan lesi patologi pada pasien adalah tetap.
3.    Jarak dari film
Obyek yang jauh dari film akan lebih blur dari pada obyek yang berada didekat film.
4.    Orientasi dari pergerakan tabung
Banyak bagian tubuh manusia yang panjang, sempit dan memiliki sumbu longitudinal. Ketika sumbu longitudinal dari sebuah obyek diorientaskan pada arah yang sama dengan arah pergerakan tabung sinar-X, gambaran dari obyek tidak akan tampak blur, bahkan jika berada di luar bidang focal.

Blur Margin
Dengan tomografi linear, seluruh gambaran akan di-blur-kan secara seragam dan gambarannya akan terlihat tidak jelas pada ujung-ujungnya secara bertahap. Dengan pergerakan tabung sinar-X yang melingkar, blur pada gambaran yang dihasilkan tidak seragam. Pada bagian tepinya akan terlhat lebih putih dan digambarkan secara lebih tajam pada film dari pada bagian yang lain. Tabung bergerak sejajar dan menyilang terhadap sumbu obyek dengan porsi yang berbeda sepanjang pergerakannya. Blur maksimal terjadi ketika tabung bergerak menyilang terhadap sumbu obyek. Dan bagian dari eksposi ini menghasilkan pusat dari pola blur. Sediki blur terjadi ketika tabung sinar-X bergerak sejajar dengan sumbu obyek.

KETEBALAN IRISAN
Pada teorinya, bidang fokal tidak memiliki ketebalan. Gambaran yang kita lihat sebenarnya dibentuk oleh bidang tipis yang saling bertumpuk satu dengan yang lainnya. Semakin dekat bidang-bidang ini dengan bidang fokal yang sesungguhnya, maka gambarannya akan semakin tajam. Ketebalan irisan berbanding terbalik dengan amplitude pergerakan tabung sinar-X. semakin besar tomographic angle, maka irisannya akan semakin tipis.

NARROW vs. WIDE-ANGLE TOMOGRAPHY
Kita dapat menggunakan tomografi untuk berbagai macam tujuan. Satu system menggunakan tomographic arc yang lebar, system lainnya menggunakan tomograpic yang sempit dan disebut sebagai zonography. Zonografi bertujuan untuk memperlihatkan gambaran keseluruhan obyek tidak mengalami perubahan bentuk dan memiliki ketajaman yang tinggi. Pemilihan antara keduanya tergantung pada tipe jaringan yang diperiksa dan masalah yang dihadapi.
Wide-angle tomography
Tujuan dari wide-angle tomography untuk menambah batas visibilitas Roentgen untuk memungkinkan kita mampu melihat obyek yang mengganggu karena ada bayangan pada radiograf konvensional. Kelemahan tomografi ini adalah mengurangi kontras pada gambaran. Bagian tubuh menghasilkan kontras yang lebih tinggi dari pada bagian tubuh yang tipis dengan kerapatan yang sama dan karena tomografi ini menghasilkan irisan yang tipis, hal ini akan mengurangi kontras.
Ketajaman semua gambaran akan menurun jika menggunakan teknik wide-angle tomography. Semakin lebar tomographic arc, maka gambaran yang dihasilkan semakin tidak tajam. Secara teori, gambaran dari bidang fokal seharusnya berada dalam focus yang tajam, tetapi dalam kenyataanya, mustahil untuk mengkoordinir pergerakan tabung sinar-X dan film secara sempurna. Getaran kecil dapat menyebabkan ketidaktajaman pada gambaran bidang fokal.
Narrow-angle tomography (Zonography)
Sudut yang digunakan pada zonografi kurang dari 10˚. Zonografi tidak efisien bila menggunakan tomografi linear dan memerlukan pergerakan tabung yang multi-direction (ke berbagai arah), biasanya dipilih yang melingkar. Narrow-angle tomography menghasilkan gambaran yang tidak mengalami perubahan bentuk dan tajam pada obyek yang berada pada bidang fokal. Semua struktur diperlihatkan dalam focus yang tajam. Kualitas gambaran yang dihasilkan menyerupai radiograf konvensional dan gangguan dari bayangan yang mengganggu dapat diminimalisasikan.
Zonografi digunakan bila jaringan memeliki kontras alami yang rendah. Teknik wide-angle mengurangi kontras, sedangkan narrow-angle dapat menampakkan kontras alami.

WIDE ANGLE-TOMOGRAPHY
NARROW-ANGLE TOMOGRAPHY
ü  Tomographic arc lebih dari 10˚ (biasanya 30˚ sampai 50˚)
ü  Tomographic arc kurang dari 10˚
ü  Ketebalan irisan kurang
ü  Ketebalan irisan lebih tinggi
ü  Terdapat ketidaktajaman pada gambaran bidang fokal
ü  Sangat sedikit ketidaktajaman pada gambaran bidang fokal
ü  Obyek di luar bidang fokal mengalami blur maksimal
ü  Obyek di luar bidang fokal mengalami blur yang minimal
ü  Baik untuk memperlihatkan jaringan dengan kontras tinggi
ü  Baik untuk memperlihatkan jaringan dengan kontras yang rendah (misalnya paru-paru)
ü  Dapat dilakukan dengan pergerakan linear maupun sirkular
ü  Biasanya digunakan dengan pergerakan sirkular
ü  Waktu eksposi tinggi
ü  Waktu eksposi singkat

CIRCULAR TOMOGRAPHY
Semakin banyak pergerakan tomografi, maka bentuk dari obyek yang diperiksa akan berbeda. Jadi pesawat tomografi telah didesain untuk dioperasikan dengan variasi pergerakan tabung kurvalinear, termasuk lingkaran (circles), elips (ellipses), hypocycloidals, sinusoids, spirals, bahkan pergerakan random (acak). Tabung sinar-X dan film terletak pada ujung-ujung connecting rod. Film tidak memutar sebagaimana pergerakannya. Grid juga harus memutar untuk menghindari cut-off, yaitu dengan memutar grid untuk menjaga garis-garis grid agar terarah terhadap tabung sinar-X.
Mengarahkan sebuah grid mengubah posisinya sebagaimana grid berputar. Jadi strip-strip timbal dapat mempertahankan orientasi yang konstan dengan target dengan tabung sinar-X. Garis-garis grid dipengaruhi oleh pergerakan relatif tabung sinar-X dan film.
Keuntungan
Manfaat utama dari circular tomography adalah didapatkannya ketebalan irisan yang seragam. Tomografi linear tidak menghasilkan ketebalan irisan yang sebenarnya.
Kelemahan
Kelemahannya adalah biaya perlengkapan yang mahal. Pesawat tomografi sirkular biasanya lebih mahal daripada pesawat tomografi linear. Kelemahan lainnya adalah banyaknya waktu eksposi yang dibutuhkan. Untuk radiograf standar, waktu eksposi dipengaruhi oleh ketebalan dan kerapatan obyek yang akan diperiksa. Sedangkan waktu eksposi pada tomografi dipengaruhi oleh lamanya tabung sinar-X menyelesaikan pergerakannya. Waktu eksposi yang lama ini merupakan kerugian terbesar, terutama untuk radiografi dada, dimana terdapat pergerakan yang involunter. Kelemahan yang lainnya yaitu cut-off yang tajam dari pola blur.

PHANTOM IMAGES
Gambar maya didefinisikan oleh Webster sebagai sesuatu yang dapat dilihat tetapi tidak memiliki eksistensi. Gambaran ini terlihat pada tomogram, tetapi sebenarnya gambar ini tidak ada. Gambar yang tidak nyata ini selalu memiliki sedikit ketebalan dan ketajaman daripada gambar nyata, tetapi masih memberikan kesulitan interpretasi.
Gambar maya ini dihasilkan oleh kekaburan pada tepi dari struktur terluar focal plane, dan hal ini kebanyakan terjadi pada circular tomography dan narrow-angle technique. Dengan pegerakan sudut tabung yang sedikit obyek diluar bidang fokal akan mengalami kekaburan yang minimal. Phantom images dibentuk oleh dua mekanisme yang berbeda. Phantom images tipe pertama dihasilkan oleh narrow-angle tomogram dari pengulangan obyek secara teratur. Tipe kedua dibentuk oleh perubahan tempat yang mengalamai kekaburan pada gambar pada obyek terluar bidang fokal untuk mensimulasikan tebal struktur pada bidang fokal. Seringkali kekaburan gambar dari tulang akan simulasikan ke struktur jaringan lunak.

Jenis pergerakan tomografi
1.      Line to Line Movement
Pergerakan tabung dan film pada teknik ini berupa garis lurus yang sejajar tetapi arahnya berlawanan. Sehingga bidang obyek sejajar dengan pergerakan tabung dan film pada setinggi fulcrum.
2.      Arc to Arc Movement
Pergerakan ini termasuk pergerakan sudut yang berlawanan secara sinkron antara tabung dan film. Pertengahan sudut putaran berada di sekitar pivoting point. Film parallel terhadap objective plane, meskipun pertengahannya mengikuti pergerakan sudut.  Keduanya yakni antara FFD dan focus-object, object-film ratio adalah konstan dan secara konsekuen parallel terhadap objective plane dengan film setinggi fulcrum dipilih secara konstan.
3.      Arc to Line Movement
Pergerakan ini termasuk pergerakan sudut yang berlawanan secara sinkron dari pergerakan  tabung dengan pergerakan  garis lurus dari film. Meskipun system ini tidak menjamin terjadinya magnifikasi yang konstan, tetapi masih bisa ditolerir dalam pandangan dari hubungan antara subject-film yang terdekat dibandingkan dengan arc to arc movement.

Hubungan antara tomographic angle dengan objective plane
Titik O terletak pada bidang potong dan pergerakan tomografi dianggap sempurna. Titik X dengan jarak t di atas bidang yang diinginkan akan dikaburkan dengan seluas Bm yang dianggap menjadi maximum tomographic blurring yang tidak dapat diperhatikan. Akan ada titik yang sama (X’) di bawah O dan potongan XX’ akan menjadi tomographic layer. Ketebalan (2t) pada potongan ini dapat dihitung. Pergerakan film (yakni pergerakan bayangan obyek O) dirumuskan sebagai:
U = S .
Sedangkan pergerakan dari bayangan X dirumuskan sebagai:
V = S
Pergerakan dari bayangan ini ada film yakni pengaburan (Bm) adalah selisih dari kedua pergerakan tersebut.
Bm = V – U = S .  .
Bila t lebih kecil dari a,
Bm = S .  . t
atau
T = Bm .  .
atau
2t = 2Bm .  .
Sudut  putar (ɵ) dari tabung sinar-X terhadap titik O,
ɵ =  (dalam radian)
dengan memasukkan persamaan sebelumnya, akan didapatkan
2t = 2Bm .  .





Referensi
Clark, K.C. 1974. Positioning in Radiography, Ninth Edition. London : Ilford Limited.
Curry, Thomas S, dll. 1984. Christensen’s Introduction to the Physics of Diagnostic Radiology. Philadelphia : Lea & Febiger.
Meredith, W.J. dan J.B. Massey. 1977. Fundamental Physics of Radiology, Third Edition. Bristol : John Wright & Sons Ltd.
Plaats, G.J. Van Der. 1969. Medical X-Ray Technique, Third Revised and Enlarged Edition. Netherlands : Centrex Publishing Company.

1 komentar: